Sejenak Bersama Malam
Menyapa malam yang indah beriring sanjungan. Memujinya, seraya berharap dia memberikan sentuhan indahnya. Tak pernah ada yang mengalahkan malam seusai hujan, ada keindahan menenangkan disana. Keindahan yang dibangun rasa sejuk, aroma tanah basah, basahnya dedaunan di temani lantunan merdu jatuhnya air dari genteng. Suasana yang membuat catatan-catatan hitam dangkal yang tergores dalam satu hari ini menjadi hilang. Lenyap dilenyapkan. Hanya kekosongan yang membujuk ke ruang curahan. Dalam, sangat kelam. Kekosongan itu meng-indahkan, menjadi romantisme yang selalu kudamba di setiap riuhnya keseharian dalam citra yang kubuat. Kekosongan kelam ini menjelma, membaluri raga dengan kepura-puraannya. Yang seharusnya menjadikan buruk, seketika berubah menjadi keindahan baru. Hingga jiwa ini menjadi buta, terlena kebahagiaan yang hadir dari serpihan-serpihan kekosongan hitam. Beranjaknya malam, memuncakkan sepi. Terus saja aku bermesraan dengannya, hingga sepertinya hasrat men...