Kisah Tentang Wanita Itu
Awal mula saya mengenalnya, di ajak seorang kawan. Kawan yang sangat dekat sekali dengan saya. Sampai sedekat ini (sambil menunjuk tempat antara hidung dengan bibir). Di ajaklah saya untuk menemuinya. Sampai di depan rumahnya,
saya dipersilahkan duduk, tidak disuruh masuk. Di teras rumahnya ada tempat yang memang khusus untuk tamu.
Yang saya rasakan saat pertama kali melihatnya, dia itu ramah,
murah senyum. Paras wajahnya imut, mirip-mirip Nikita Willy atau personil
Cherry Belle, hanya saja lebih sedikit kecoklatan kulitnya dan tak terlalu tinggi. Dia seorang wanita.
Dari pertemuan pertama, ternyata saya keasikan. Hingga hari-hari berikutnya saya terus menemuinya, tapi sayang, malam hari saya kesana tidak diperbolehkan. Jadi hampir setiap pagi menjelang siang kesana, terkadang juga sore hari. Sampai saat ini, saya masih tetap terus setia berkunjung kesana. Keramahan yang
dia berikan membuat saya tidak bisa lepas. Satu lagi, dia suka memasak,
masakannya sangat enak (karena setiap kali kesana saya selalu lapar).
Belum ada sebelumnya wanita yang sebaik ini kepada saya, tapi sayangnya dia matre. Walau pun begitu tetap saja saya merasa betah
saat ke rumahnya, memang saya selalu di
persilahkan di terasnya saja, tapi saya senang. Saya sampai saat ini belum tahu namanya. Setiap hari saya memang ke rumahnya, tapi saya malu menanyakan namanya. Lalu sebenarnya bagaimana saya memanggilnya?
Saya memanggilnya ibu, setiap
kali kesana saya selalu berkata seperti ini "Bu beli nasi. Pakai ini sama ini,
terus ini juga (sambil menunjuk
menu yang tersedia)". Dialah ibu penjual nasi yang baru saya kenal beberapa minggu kemarin. Warung itu berada di teras rumahnya, temnpatnya bersih,
pelayanannya juga ramah. Tak lupa juga disana menjual rokok eceran,
sangat memudahkan saya disaat kurangnya pasokan tiap bulan.
Warung itu tepat berada didepan rumahnya. Warungnya hanya buka sampai
sore saja, sekitar jam 17.00 dan buka sejak pagi,
sekitar jam 07:00 (biasanya saya belum bangun jam segini).
Pertama kali kesana saya diajak teman kuliah saya, lalu karena masakannya enak, murah, bersih dan
(yang tadi itu) ada rokok eceran. Dimana letak murahnya makanan yang di jual disana? Jadi rinciannya sebagai berikut:
Ini menu yang biasa saya pesan;
Nasi + oseng tahu bumbu bali
+ oseng kerang + perkedel jagung + sambal kacang + kerupuk 1 bungkus + esteh + rokok 1 batang = Rp 6000
***
Komentar
Posting Komentar